Percaya Diri

PERCAYA DIRI - CARA PERCAYA DIRI - RASA PERCAYA DIRI - TIPS PERCAYA DIRI - MEMBANGUN PERCAYA DIRI - CARA MENINGKATKAN PERCAYA DIRI - CARA AGAR PERCAYA DIRI – RAHASIA PERCAYA DIRI - PELATIHAN PERCAYA DIRI, ARTIKEL PERCAYA DIRI.

Thursday, August 30, 2012

1 MUDAHKAH MENJADI PERCAYA DIRI?


Pengalaman menjadi orang yang minder dan kuper membuat saya tahu persis rasanya tidak percaya diri. Rasanya sangat tidak enak. Akibat tidak percaya diri, seseorang bisa merasa terkucil, merasa rendah, susah gaul, susah dapat pasangan, karir mentok, sering diomelin atasan, sering melakukan kesalahan dalam pekerjaan, jadi omongan orang lain, diremehkan orang, jadi bulan-bulanan orang lain, dll.

Dalam hal komunikasi, orang yang tidak pede biasanya ngobrolnya gak asik, gaya bicaranya cenderung membosankan, dan sering bingung cari topik pembicaraan terutama kalau ngobrol dengan orang yang baru kenal. Dan yang paling menyebalkan adalah kehabisan topik obrolan ketika ngobrol dengan orang yang disukai. Kalau kesan pertama sudah tidak menyenangkan, maka melangkah ke tahap pendekatan berikutnya akan menjadi agak sulit.

Sekarang masalahnya, apakah membangun kepercayaan diri itu mudah? Bahkan semudah membalikkan telapak tangan?

Jawaban saya adalah bisa “ya” dan “tidak”.

Pernahkah Anda membaca tips-tips untuk menjadi percaya diri secara instan? Beberapa tips tersebut antara lain:

1. Tegakkan badan, busungkan dada dan tersenyumlah - karena dengan begitu Anda akan menyebarkan energi positif ke sekitar Anda. Otomatis orang menyukai Anda, dan Anda pun menjadi lebih percaya diri.
2.     Sering-sering melakukan visualisasi atau membayangkan diri Anda sebagai sosok yang percaya diri. Atau mengucapkan afirmasi “Saya percaya diri!” berulang-ulang setiap hari.
3. Bersikap seolah-olah percaya diri, berdasarkan pepatah klasik yang mengatakan fake it till you make it. Awalnya pura-pura, lama-lama jadi betulan.

Tapi apakah apakah semua metode itu berlaku untuk semua orang? Saya jawab “tidak!”

Ya, saya berani bilang begitu karena fakta berbicara bahwa level kesadaran, level emosi, dan latar belakang setiap orang berbeda-beda. Senyum di luar tidak mencerminkan isi jiwa yang di dalam. Sedangkan energi yang terpancar ke sekitar Anda adalah vibrasi yang berada di dalam diri, bukan dari bahasa tubuh dan senyum palsu yang dipaksakan agar Anda terlihat percaya diri. Sikap berpura-pura percaya diri akan terlihat palsu dan vibrasinya bisa dirasakan oleh orang-orang yang melihat Anda. Karena bahasa tubuh dari orang yang berpura-pura pede tetap tak bisa menyembunyikan ketidakpedean di dalam dirinya.

Sering melakukan visualisasi atau membayangkan diri sebagai pribadi yang pede serta mengucapkan afirmasi percaya diri pun tidak berlaku bagi semua orang, terutama bagi mereka yang berada dalam kondisi emosi negatif yang parah seperti depresi, kesedihan yang mendalam, cemas berlebihan, sakit hati, dendam dan marah. Apalagi tidak semua orang suka melakukan visualisasi dan afirmasi secara rutin, karena lama-lama bosan juga, dan seringkali menimbulkan rasa frustasi ketika apa yang divisualisasikan belum juga terwujud.

Saya pernah disuruh menyimbolkan rasa tidak percaya diri saya sebagai sebuah tembok yang besar. Lalu masih dalam imajinasi tersebut, saya disuruh untuk menghancurkan tembok itu dengan martil yang besar dan kuat. Tetapi…meskipun saya berhasil menghancurkan tembok itu dalam imajinasi saya, ternyata saya tetap tidak percaya diri. Saya juga pernah disuruh membayangkan situasi dimana saya terlihat tidak percaya diri, lalu saya disuruh membayangkan situasi baru dimana saya terlihat percaya diri. Kemudian bayangan sebelumnya yang tidak percaya diri ditimpa oleh bayangan baru dimana saya terlihat percaya diri. Tapi…tetap tidak berhasil, saya tetap tidak percaya diri.

Jujur saja kalau ada orang yang berkata, “Pede dong! Masa gitu aja gak pede? Pede itu gampang!” Saya malah kesal dengan orang yang terlalu menggampangkan seperti itu. Seolah-olah jadi pede itu semudah membalikkan telapak tangan. Sudah begitu dia tidak memberitahu bagaimana caranya, cuma bisa menyuruh untuk pede. Kalaupun ditanya “Gimana caranya?” dia akan menjawab, “Ya pede aja!”

Benar-benar jawaban yang tidak memuaskan. Artinya kemungkinan besar dia sendiri tidak tahu bagaimana caranya membangun kepercayaan diri.

Tidak semua orang mampu menjadi percaya diri dengan cepat, karena akan tergantung level ketidakpedeannya ada di mana, garis atas atau garis bawah? Garis atas berarti level tidak pedenya masih mending, sedangkan garis bawah berarti minus dan sangat tidak pede.

Orang yang level ketidakpedeannya ada di garis atas hanya butuh sedikit colekan saja agar bisa pede dengan cepat. Biasanya kata-kata motivasi sudah cukup untuk membuatnya sadar atau ‘ngeh’ sehingga rasa pedenya pun bangkit seketika.

Tetapi jika level ketidakpedeannya ada di garis bawah, kata-kata motivasi saja tidak akan cukup untuk menembus nilai-nilai yang tersimpan di pikiran bawah sadarnya. Orang-orang seperti ini butuh terapi dan latihan khusus untuk menumbuhkan rasa percaya dirinya secara bertahap. Dengan kata lain, mereka harus melakukan usaha yang lebih keras dan lebih banyak untuk membangunnya dibandingkan orang yang level tidak pedenya ada di garis atas.

Kabar baiknya, sesuatu yang dibangun secara bertahap dan konsisten akan memberikan hasil yang lebih permanen daripada sesuatu yang dibangun secara instan. Nantikan artikel tentang tips membangun kepercayaan diri untuk mengetahuinya.

1 comments: